#ilmu perdamaian

Sains adalah alat yang kurang dimanfaatkan untuk perubahan progresif

Non-kekerasan sebenarnya adalah cara tercepat untuk membawa perubahan yang langgeng — perubahan yang terkadang tampak ajaib. Beberapa menyebutnya keajaiban, tetapi seperti yang dijelaskan Gandhi, “Semua keajaiban disebabkan oleh kerja kekuatan tak terlihat yang diam dan efektif. Non-kekerasan adalah yang paling tidak terlihat dan paling efektif.”

Intisari Ilmu Perdamaian: Volume 1, Edisi 5

Peace Science Digest: Volume 1, Issue 5, diterbitkan oleh War Prevention Initiative, sekarang tersedia untuk diunduh gratis. Di dalam terbitan ini: penelitian yang meneliti berbagai lensa pencegahan perang dan alternatif tanpa kekerasan yang layak; bagaimana protes domestik mempengaruhi kudeta; minyak, terorisme dan pemberontakan di Timur Tengah dan Afrika Utara; demokrasi, hak asasi manusia dan terorisme sebagai kemungkinan motif intervensi militer AS; distribusi yang tidak merata dari korban sipil, politik, dan dukungan publik untuk Israel; dan bagaimana perlawanan tanpa kekerasan berkontribusi pada demokrasi yang kuat.

Peluncuran proyek percontohan “Columba-Hypatia: Astronomy for Peace”

Association for Historical Dialogue and Research (AHDR) dan Home for Cooperation (H4C) bekerja sama dengan inisiatif pendidikan sains GalileoMobile berhasil meluncurkan proyek “Columba-Hypatia: Astronomy for Peace” minggu lalu di 'Home for Cooperation'. Tujuan dari proyek ini adalah untuk menginspirasi minat pada sains dan kosmos, dan juga untuk mempromosikan interaksi, pemahaman, dan akhirnya Budaya Damai. Memahami tempat planet kita di alam semesta yang lebih luas melalui lensa astrofisika modern memberi kita pandangan dunia di mana kita dapat menghargai persamaan kita daripada fokus pada perbedaan kita. Oleh karena itu, kegiatan dan lokakarya astronomi yang menyenangkan dan mendidik berhasil memungkinkan para peserta untuk mencapai pemahaman kolektif tentang ide-ide ini.

Gulir ke Atas